JOGJA—Manajemen PSIM Jogja dan panitia pertandingan (Panpel), saling menyalahkan terkait tunggakan utang uang sewa tujuh pertandingan di Stadion Mandala Krida sebesar Rp.31,5 juta selama 2012 lalu.
Ketua Panpel PSIM, Soekamto, menjelaskan karena uang pendapatan dari sektor tiket dikelola langsung oleh manajemen PSIM, seharusnya pembayaran sewa stadion juga menjadi tanggung jawab manajemen. "Pengelolaannya langsung oleh manajemen. Uangnya yang pegang juga mereka," ucapnya, saat ditemui Harian Jogja, Senin (18/2/2013).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Pemuda dan Olahraga (Bakesbangpora) Kota Jogja tersebut menjelaskan, prosedur selama ini, sebelum pertandingan dirinya hanya menyerahkan rancangan anggaran dan biaya (RAB) kepada manajemen.
Setelah pertandingan, pihaknya hanya berkewajiban menghitung hasil penjualan tiket, sedangkan pengelolaan uang berada di tangan manajemen. "Tapi musim lalu administrasinya tidak tertib," akunya.
Dia menolak jika harus bertanggungjawab, menanggung beban tunggakan itu. Meski begitu, ia mengaku tetap akan berkoordinasi dengan manajemen. "Karena bagaimanapun, hal itu imbasnya tetap pada klub," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Soekamto mengaku akan berkoordinasi dengan Walikota Jogja dan Wawali terkait rencana pengelolaan uang pendapatan oleh panpel. Pasalnya, bagaimanapun, jabatannya sekarang yang merupakan Kepala Bakesbangpora Kota Jogja tentunya membutuhkan koordinasi secara struktural dengan Walikota sebagai atasannya. ”Ini terkait dengan posisi saya sebagai pejabat publik tentunya,” ujarnya.