Harianjogja.com, ZURICH -- Italia dan Kroasia akan menghadapi persidangan setelah pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 mereka yang diwarnai kerusuhan, yang dua kali terpaksa dihentikan karena para penggemar melemparkan kembang api ke lapangan, kata UEFA, Selasa.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kroasia didakwa atas sikap rasis, kerusuhan penonton, dan menyalakan kembang api serta melemparkannya, sedangkan Italia, yang menjadi tuan rumah pada pertandingan Grup H di Milan pada Minggu, didakwa menyalakan kembang api.
Kerusuhan pecah untuk pertama kalinya pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu ketika para penggemar Kroasia melemparkan kembang api ke lapangan San Siro, setelah tim mereka mencetak gol pada menit ke-15.
Insiden kedua yang lebih serius terjadi pada menit ke-70 dan para pemain harus meninggalkan lapangan selama sepuluh menit, ketika lebih banyak kembang api yang dilemparkan ke lapangan, sehingga stadion San Siro diselimuti asap.
Gambar-gambar televisi memperlihatkan pada penggemar Kroasia berkelahi dengan polisi anti huru-hara Italia, yang berusaha mengendalikan situasi.
UEFA mengatakan persidangan akan berlangsung pada 11 Desember.