Skuat polesan Erik Hamren itu hampir dipastikan tak dapat diperkuat sang kapten, Zlatan Ibrahimovic, yang mengalami cedera. Ibra masih berjuang memulihkan diri dari cedera otot yang juga membuatnya absen membela Paris Saint Germain (PSG) di Liga Champions, Rabu (1/10) lalu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Absennya Ibra mungkin tidak menjadi masalah besar bagi PSG yang memiliki pemain seperti Edison Cavani sebagai amunisi pengganti. Tanpa sang striker andalan, Raksasa Prancis itu tetap mampu membungkam Barcelona dengan skor 3-2.
Namun, lain PSG lain pula Swedia. Kehilangan Ibra bisa ancaman paling berbahaya bagi skuat berjuluk Blagult itu. Apalagi, pencetak gol terbanyak bagi Swedia itu berniat gantung sepatu selepas membela negaranya dalam pertarungan Euro 2016 di Prancis.
Pelatih Swedia, Erik Hamren, juga belum berhasil menemukan pemain yang bisa diandalkan untuk mewarisi posisi striker berusia 33 tahun itu. Untuk melawan Rusia, Hamren hanya bisa memasang Johan Elmander, striker yang gagal bersinar selama berkiprah di Liga Premier Inggris musim lalu.
Pelatih berusia 57 tahun itu memiliki opsi lain dengan menurunkan Ola Toivonen yang juga berpengalaman di Ligue 1 Prancis meski tak memiliki karier seindah Ibra. Toivonen mungkin memiliki hubungan yang baik dengan Elmander, tapi dia tidak sejenius Ibra dalam mengelola serangan sesuai ciri khasnya, terutama di Friends Arena.
Anehnya, Hamren justru tak memilih memanggil striker Manchester City, John Guidetti, untuk memperkuat pasukannya. Pemain yang dipinjamkan ke Celtic itu digandeng Timnas U-21 Swedia.
Oleh sebab itu, performa skuat Swedia hampir dipastikan berkurang dengan absennya Ibra. Pelatih Rusia, Fabio Capello, pun merasa sangat diuntungkan dengan kondisi pemain yang pernah menjadi mesin gol baginya saat menukangi Juventus.
Akan tetapi, lolos dari ancaman Ibra tidak menjadi jaminan bakal mulusnya langkah pasukan Capello di laga kedua Grup G Liga Champions kali ini. Buruknya permukaan lapangan di French Arena bisa menjadi sandungan bagi Rusia.
“Saya sudah berdiskusi dengan Kim Kallstrom, rekan satu tim saya di Spartak Moscow, soal laga besok. Dia mengatakan lapangan di sana tidak dalam kondisi baik dan itu bakal menimbulkan masalah lebih besar,” kata gelandang Rusia, Denis Glushakov, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/10).
“Swedia punya tim kuat yang siap bertarung. Mereka punya beberapa pemain berpostur tinggi yang bisa diandalkan dalam perebutan bola di udara. Namun, jika kami menampilkan performa terbaik, seharusnya tidak akan ada masalah,” imbuh dia.
Rusia kini menduduki puncak klasemen sementara Grup G menyusul kemenangan telak 4-0 atas Leichtenstein. Sementara, Swedia menempati peringkat ketiga setelah berbagi poin dengan Austria di laga pembuka. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)