by Tri Indriawati Jibi Solopos - Espos.id Sport - Rabu, 18 Maret 2015 - 07:25 WIB
Esposin, SOLO -- Kota Solo menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 2016.
Kualifikasi Piala Asia U-23 sedianya akan digeber di GBK pada Jumat-Selasa (27-31/3). Namun, boy band asal Inggris, One Direction, lebih dulu mengagendakan konser di GBK pada Rabu (25/3).
Lantaran hal tersebut, PSSI berencana memindah venue kualifikasi ke kota lain. Stadion Manahan, Solo, disebut-sebut bakal menggantikan GBK sebagai tuan rumah perhelatan bergengsi itu.
“Memang benar ada tawaran, tapi kami belum mendapatkan kepastian dari PSSI. Kami masih menunggu kepastian, tapi pada prinsipnya kami siap,” ujar Ketua Umum Asosiasi Cabang (Ascab) PSSI Solo, Paulus Haryoto, saat dihubungi Esposin, Selasa (17/3).
Paulus mengatakan pihaknya telah menyiapkan segala keperluan pertandingan mulai dari fasilitas lapangan hingga keamanan. “Infrastruktur, keamanan, dan keperluang lainnya sudah siap. Suatu kehormatan bagi kami jika mendapatkan tanggung jawab ini. Acara ini juga bisa mendongkrak citra Kota Solo,” imbuh dia.
Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengatakan harus memindah venue pertandingan karena khawatir lapangan GBK belum pulih setelah diinjak-injak penonton konser One Direction. Oleh sebab itu, PSSI tengah mengajukan alternatif venue lain kepada Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) karena khawatir hak tuan rumah akan dialihkan ke negara lain.
“PSSI sedang mengajukan secondary venue, yang per hari ini kami sedang bekerja keras bahwa venue itu siap, yaitu Solo,” kata Joko Driyono, dilansir Detik.
Pemilihan Solo sebagai venue alternatif mengundang pertanyaan. Sebab, Kota Bengawan sedang dalam masa hukuman Komisi Disiplin PSSI karena kerusuhan yang terjadi dalam laga antara Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Oktober 2014 lalu. Dengan sanksi itu, Solo tidak boleh menggelar laga sepak bola hingga 24 April nanti.
“Kalau sanksi itu kan untuk pertandingan yang dikelola Persis Solo saja. Jadi, untuk Timnas tidak masuk dalam sanksi disiplin itu,” jelas Joko. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)