Esposin, PARMA — Krisis klub Italia, AC Parma, sangat memprihatinkan. Klub besar Serie A ini sudah tidak mampu membeli air kemasan untuk pemain karena utang yang semakin menumpuk.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dikutip dari Espn, Selasa (24/2/2015), Parma memiliki utang sebesar 197 juta euro, atau Rp2,9 triliun. Krisis klub Serie A ini masuk taraf menyedihkan setelah hanya memiliki simpanan uang sebesar 40 ribu euro atau Rp587 juta.
Parma sudah tidak mampu membayar gaji dan staf pelatih selama tujuh bulan terakhir. Klub yang bermarkas di Ennio Tardini ini juga tidak mampu membeli air minum kemasan untuk pemainnya. Krisis klub Parma mencapai puncaknya pada pekan lalu saat Parma tidak mampu membayar Polisi untuk menjaga keamanan laga Serie A kontra Udinese.
Laga Parma vs Udines harus dibatalkan. Krisis klub yang dialami Parma menyebar hingga ke tim junior. Tim junior Parma saat ini dilatih oleh Hernan Crespo.
Hernan Crespo menyatakan kondisi Parma sangat parah. Legenda Argentina ini mengungkapkan, timnya sudah tidak mampu membeli air minum mineral kemasan, dan harus mandi dengan air dingin.
“Situasi dan krisis klub Parma benar-benar menyakitkan untuk kita lewati. Untuk membeli air minuman saja, kami sudah tidak sanggup. Kondisi kami semakin memburuk,” kata Crespo.
Dilansir dari Forza Italian Football, Selasa, akibat krisis klub Parma, kapten Alessandro Lucarelli, siap mengeluarkan uang pribadi untuk menyewa angkutan umum agar bisa bertanding melawan Genoa di Stadion Luigi Ferraris, kandang Genoa, Minggu (1/3/2015.
"Kami akan menyewa lima atau enam angkutan umum untuk bermain di Genoa. Namun, ada satu syarat untuk itu, kami meminta jaminan keamanan kepada pihak klub," ujar Lucarelli.
Akibat krisis klub yang parah. Pada kompetisi Serie A Italia 2014/2015 pekan ke-24 ini, Parma harus berada di peringkat ke-20, setelah hanya mengumpulkan 10 poin dari 23 pertandingan.