Esposin, ZURICH — Salah seorang pejabat FIFA, Chuck Blazer, mengaku terlibat aksi suap Piala Dunia 1998 - Prancis dan Piala Dunia 2010 - Afrika Selatan. Korupsi FIFA memang menjadi sorotan dunia, setelah sembilan pejabatnya ditangkap FBI, Rabu (27/5/2015) lalu.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Chuck Blazer menjadi anggota Komite Eksekutif FIFA sejak 1996 hingga 2013. Kasus korupsi FIFA mulai terkuak sejak Blazer ditangkap FBI bersama delapan pejabat FIFA dua pekan lalu.
Blazer mengaku sepakat dengan seseorang pada 1992 untuk ikut memfasilitasi aksi suap yang berhubungan dengan pemilihan tuan rumah Piala Dunua 1998. "Saya bekerja sama dengan seseorang pada 1992 untuk terlibat aksi suap dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998," ujar Chuck Blazer seperti dilansir Bbc.co.uk, Kamis (4/6/2015).
Chuck Blazer juga membuat pengakuan mengejutkan terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 yang membuat Afrika Selatan terplih. "Pada awal 2004 hingga 2011, saya dan beberapa anggota Komite Eksekutif FIFA terlibat dalam aksi suap pada pemilihan tuan rumah Piala Dunia 200 lalu," ujar Blazer.
Sebagaimana dilansir Reuters, Kamis, Sepp Blatter akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA karena masalah korupsi yang melibatkan beberapa pejabat tingginya. Jerome Champagne, Wolfgang Niersbach, Domenico Sala, dan Jerome Valcke, serta Michel Platini disebut-sebut sebagai calon pengganti Blatter sebagai Presiden FIFA.
Setelah Sepp Blatter mengundurkan diri, Blatter juga akan segera diperiksa terkait korupsi FIFA agar kasus memalukan dunia sepak bola itu cepat tuntas.