JOHANNESBURG-- Pelatih Pantai Gading, Sven Goran Eriksson, mempertanyakan keputusan wasit soal gol kedua Luis Fabiano. Pasalnya, pelatih asal Swedia itu mengklaim Fabiano lebih dulu menyentuh bola dengan tangan.
Laga penyisihan Grup G Piala Dunia 2010 antara Brazil melawan Pantai Gading di Soccer City Stadium, Senin (21/6) dinihari WIB, memasuki menit 50 ketika Fabiano dengan skill luar biasa mengecoh beberapa bek lawan.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Ia mengangkat bola, menahan dengan badannya, lau melepas tendangan kaki kiri. Gol, dan Brazil pun unggul 2-0. "Gol itu tak seharusnya disahkan. Gol itu mengubah arah pertandingan," protes Eriksson di Yahoosports, Senin.
Fabiano mengakui bola memang sempat mengenai tangannya. Namun striker klub Sevilla itu menegaskan kejadian tersebut tidaklah disengaja. Terlepas dari kontroversi itu, aksi memikat Fabiano yang dipertegas dengan sumbangan dua golnya itu menjadikannya layak dipilih sebagai man of the match.
Aksi menawan striker pemilik nomor punggung 9 itu memang kerap menciptakan neraka di jantung pertahanan Pantai Gading. Tambahan dua gol itu menjadikan Fabiano salah satu penyerang tersubur di Tim Samba, julukan Brazil, dengan koleksi 26 gol dari 40 kali penampilan.
Terjawablah segala keraguan yang sebelumnya dialamatkan kepada Fabiano. Top skor Piala Konfederasi itu memang sempat diragukan lantaran dihadapkan fakta paceklik gol. Bahkan, media Brazil gencar mempertanyakan mengapa Fabiano dipilih oleh pelatih Carlos Dunga.
Saat itu, Dunga secara tegas menyatakan dirinya tidak punya keraguan sedikit pun terhadap kemampuan Fabiano. “Semua pemain percaya dengan kemampuan Luis Fabiano,” ujar Dunga, dilansir Reuters, Senin.
Terpilih sebagai pemain terbaik, Luis Fabiano mengaku dua golnya yang berhasil disarangkan ke gawang Pantai Gading mengangkat mentalnya. “Ini pertandingan yang sangat berarti bagi saya. Memberikan semangat kepada saya untuk terus mencetak gol. Semua berjalan baik,” pungkasnya.
JIBI/SOLOPOS/vdy/kha