Esposin, SOLO — Taekwondoin asal Kota Semarang menguasai gelar juara di nomor poomsae (seni gerak) dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo yang digelar di Sritex Arena, Sabtu-Minggu (5-6/8/2017). Dari 10 kategori yang dipertandingkan, Semarang sukses menyabet enam gelar. Adapun tuan rumah Solo hanya kebagian satu gelar di kategori junior individu putra.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dominasi Semarang di nomor poomsae memang sudah diprediksi sejak awal. Dengan pengalaman dan jumlah atlet yang cukup banyak, Semarang sukses menggondol emas di kategori senior individu putri, senior pair dan senior beregu putri. Semarang juga menjadi yang terbaik di kategori junior pair, junior beregu putra dan junior beregu putri. Total Semarang mengoleksi enam emas, satu perak dan dua perunggu.
“Kualitas taekwondoin di daerah sebenarnya mulai merata. Namun untuk nomor poomsae, tiga daerah yakni Semarang, Solo dan Magelang memang masih menguasai,” ujar Ketua panitia Kejurprov, Singgih Hendarto, saat ditemui Esposin di sela kejuaraan, Minggu.
Tuan rumah Solo sendiri harus puas menjadi runner up di nomor poomsae dengan raihan satu emas, tiga perak dan satu perunggu. Satu-satunya emas Kota Bengawan disumbangkan lewat kategori junior individu putra. Solo juga cukup kesulitan menandingi dominasi Kota Semarang di nomor kyorugi (perkelahian bebas).
Hingga berita ini diturunkan, Minggu siang, Semarang masih menjadi yang terbaik dengan capaian enam emas di kelas senior putra U-87 kilogram (kg), senior putri U-73, junior putra U-51, junior putra U-63, junior putri U-42 dan junior putri U-46. Namun demikian, Solo mampu memenangi kelas dengan persaingan sengit yakni di senior putra U-58 atas nama Kasma Panji A.
Di luar itu, Solo menyabet tiga emas di kelas senior putra U-58 kilogram (kg), senior putri U-49, senior putri U-46, dan junior putri U-49. Capaian emas di nomor kyorugi masih bisa bergeser lantaran ada final sejumlah kelas yang baru dipertandingkan Minggu petang.
“Tahun ini jumlah kelas dan peserta Kejurprov lebih banyak dari penyelenggaraan sebelumnya. Taekwondoin junior pun bisa menantang seniornya jika dari segi kelas memenuhi syarat. Semakin kompetitif kejuaraan, kami berharap muncul bibit-bibit baru yang berprestasi di tingkat nasional,” sambung Singgih.
Total ada sekitar 600 atlet taekwondo dari 35 kota/kabupaten di Jateng yang bersaing di Kejurprov 2017. Ajang tersebut disiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional Taekwondo Junior, Septembar dan Kejurnas Senior Taekwondo, Desember.