Esposin, MONTREAL – Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sedang kebakaran jenggot lantaran menerima kabar buruk soal doping yang menerpa olahraga atletik. Hal ini setelah sebuah stasiun televisi Jerman, ARD, dan harian Inggris, Sunday Times, yang membeberkan kasus doping yang melilit begitu banyak atlet.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dalam laporan yang diklaim bersumber dari Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF), sebanyak 12.000 hasil tes darah dari 5000 atlet disebut terindikasi doping di level tinggi. Bahkan, dari sekian sampel tes tersebut tiga di antaranya milik peraih medali emas kejuaraan dunia dan olimpiade dalam kurun waktu 2001-2012. Sementara sekitar 80% itu ditengarai milik para atlet Rusia yang beramai-ramai diduga doping.
Presiden WADA, Craig Reedie, mengaku syok dengan laporan tersebut. Berita itu seakan mencoreng mukanya sebagai pimpinan tertinggi badan antidoping yang dianggap tak becus menangani masalah ini. Terlebih WADA dinilai enggan menindaklanjuti kasus doping yang sudah terungkap.
“Ini tuduhan yang mengerikan yang jauh dari konteks permasalahan. Kami akan mengecek ini semua. Kami akan melakukannya secepat mungkin,” terang Reedie, dilansir Sports.yahoo.com, Senin (3/8/2015).
Sementara itu, IAAF sendiri membantah laporan yang ditayangkan ARD dan ditulis Sunday Times. Wakil Presiden IAAF, Sergei Bubka, mengatakan lembaga yang dipimpinnya berkomitmen penuh untuk memerangi segala bentuk doping. Menurutnya, tidak ada ruang bagi orang yang berlaku curang di manapun. Entah itu di atletik, olahraga, maupun bidang lain.
“Semua orang harus tahu tak ada ruang untuk mereka yang curang. Kami tak akan membiarkan ini terjadi,” jelas Bubka.