Esposin, PHILLIP ISLAND – Pemuncak klasemen sementara Moto2, Scott Redding, dipastikan absen dalam gelaran adu kebut Moto2 Australia di Sirkuit Phillip Island, Minggu (20/10/2013). Pembalap Marc VDS ini mengalami patah tulang pergelangan tangan akibat terjatuh saat sesi kualifikasi, Sabtu (19/10/2013).
Redding kehilangan kendali atas motornya dan terjatuh saat melakoni sesi kualifikasi. Ia sempat menjalani perawatan di sirkuit, sebelum dibawa ke RS Melbourne untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Ia akan menjalani operasi di Richmond.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Lewat jejaring Twitter, tim Redding mengkonfirmasi bahwa pembalapnya itu tak akan bertarung untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen Moto2 dalam balapan di Australia, karena harus menjalani operasi.
“Scott Redding akan menjalani operasi di pergelangan tangan kirinya yang patah di Epworth Hospital, Richmond, mala mini [Sabtu waktu setempat]. Dia tak akan membalap besok [Minggu],” tulis pernyataan tim Marc VDS di Twitter, seperti dilansir Autosport, Minggu.
Redding saat ini menempati posisi teratas dalam klasemen pembalap Moto2. Pembalap Inggris itu mengemas 224 poin, unggul sembilan poin dari saingan terdekatnya Pol Espargaro dari tim Tuenti HP40.
Dengan absen di Phillip Island, posisi Redding berpotensi tergeser oleh Espargaro. Pembalap Spanyol itu tampil apik di sesi kualifikasi dan merebut pole position. Ia akan start di urutan terdepan dalam adu kebut di Sirkuit Phillip Island.
Selain tak bisa tampil di Australia, Redding kemungkinan juga absen pada seri berikutnya di Sirkuit Motegi, Jepang.
Principal Marc VDS, Migguchael Bartholemy, mengaku kecewa dengan kondisi yang dialami Redding. Cederanya Redding membuat jalan untuk meraih juara musim ini kian terjal.
“Yang terpenting saat ini dia benar-benar pulih sebelum kembali ke balapan. Ya, ada kejuaraan yang harus diperebutkan, tapi prioritas kami sekarang adalah kesehatan Scott,” ujar Bartholemy.
“Jika itu berarti kami harus kehilangan gelar, maka biarlah.”