Esposin, JOGJA - Mental bertanding dipastikan menjadi hal pertama yang segera dipoles oleh Imran Nahumarury seusai ia ditunjuk menjadi arsitek PSIM Jogja untuk kompetisi Liga 2 2022/2023.
“Liga 2 ini liga yang berdarah-darah. Saya melihat PSIM kemarin bermain sangat baik saat ditangani coach Seto Nurdiyantoro. Nantinya pemain harus ngotot sepanjang pertandigan. Saya tidak mau pemain kalah sebelum bertanding,” kata Imran yang pernah menjadi asisten pelatih PSIS Semarang, Jumat (15/4/2022).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Baca Juga: Persiapan Liga 2, PSIM Jogja Sudah Dapat 12 Pemain, Kapan Diumumkan?
“Saya ingin pemain bermain dengan hati dan pikiran. Jika pemain bermain dengan pikiran mereka tidak akan takut dengan nama besar lawan. Bagi saya tidak ada pemain bintang, mentalitas ini yang akan saya tanamkan,” jelas Imran.
Mengenai jumlah pemain yang akan mengisi skuad, Imran tidak mengungkapkan secara jelas, tetapi sempat melontarkan kemungkinan PSIM diisi sebanyak 25 pemain musim ini.
Baca Juga: Dibuka, Lowongan Asisten Pelatih Persis Solo Academy
“Karena saya bangun tim ini tidak hanya 11 pemain, tapi 25 pemain. Jadi mentalitas untuk bermain ngotot sepanjang pertandingan dan bermain dengan hati serta pikiran harus saya tanamkan,” ucap Imran.
Imran menerima pinangan manajemen PSIM Jogja karena tertantang dengan target dari manajemen untuk membawa PSIM Jogja kembali berlaga di kasta tertinggi liga Indonesia yaitu Liga 1.
Baca Juga: Kehadiran Sang Kapten Bikin Latihan Persis Solo Kian Hidup
"Tentu saya sangat senang bisa bergabung dengan salah satu tim besar era perserikatan yang mempunyai sejarah penting bagi dunia sepak bola Tanah Air. Saya merasa tertantang untuk membawa PSIM Jogja berkiprah di Liga 1 dan saya ingin menjadi bagian dari sejarah kebangkitan tim ini,” ujar Imran.
Tulisan ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul: Imran : Pemain PSIM Jogja Harus Bermain dengan Hati dan Pikiran