Esposin, SEVILLA - Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic, menjadi salah satu pemain yang frustrasi ketika timnya menelan kekalahan 1-2 dari Valencia pada final Copa del Rey, di Benito Villamarin, Sevilla, Minggu (26/5/2019) dini hari WIB.
Kekecewaan Rakitic semakin menggunung karena dirinya tak bisa berjuang di lapangan hingga menit terakhir. Gelandang asal Kroasia tersebut ditarik keluar lapangan oleh pelatih Ernesto Valverde pada pertengahan babak kedua. Dia gantikan Carles Alena, tepatnya menit ke-76.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Rakitic tak bisa menyembunyikan kekewaannya ketika ditarik keluar lapangan. Sampai-sampai, dia menendang susunan botol di pinggir lapangan ketika turun ke bangku cadangan. Perilaku Rakitic tersebut sontak mendapat sorotan tajam. Namun Rakitic mengaku gestur yang ditunjukkannya masih terbilang wajar.
"Itu normal. Saya pikir jika saya keluar lapangan dengan senyuman, Anda justru harus memukulku," ujar Rakitic, seperti dilansir sport.es.
Rakitic juga membantah berseteru dengan Valverde. Menurutnya, pergantian pemain mutlak menjadi kewenangan sang entrenador. "Respek 100 persen, namun Anda selalu ingin bermain dan berbuat lebih di final. Pelatih telah memutuskan menggantiku dan reaksiku [menendang botol] untuk diriku sendiri, tidak lebih," ungkap dia.
Final Copa del Rey disebut-sebut menjadi penampilan terakhir Rakitic bersama Blaugrana, julukan Barca. Eks pemain Sevilla ini dirumorkan menjadi salah satu pemain yang harus angkat koper dari Camp Nou pada bursa transfer musim panas nanti. Kedatangan gelandang Ajax, Frenkie de Jong, yang masih berusia 21 tahun menjadi salah satu alasan yang bisa mengancam masa depan Rakitic di skuat Barca.