Esposin, JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan balasan surat elektronik dari Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA. Sebelumnya, PSSI memang mengirim email dan berkonsultasi terkait penundaan laga pembukaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dikutip dari Pssi.org, Jumat (20/2/2015), surat balasan FIFA yang dikirim pada 19 Februari 2015, ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke. FIFA menyatakan yang berhak melakukan lisensi klub-klub ISL 2015 adalah organisasi PSSI, bukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Pernyataan FIFA itu berdasarkan Pasal 2 dan 3 statuta FIFA. Badan yang memiliki tangung jawab untuk mengatur dan memaksakan kriteria kepada klub di suatu negara adalah organisasi sepak bola di negara tersebut. Hal itu berarti liensi klub-klub ISL 2015 seharusnya menjadi tanggung jawab PSSI.
FIFA menegaskan BOPI dan Kemenpora tidak berhak menjadi badan lisensi klub ISL 2015. Kriteria bagi klub untuk ikut kompetisi ditentukan oleh anggota FIFA atau liga yang terafiliasi.
”Berhubungan dengan penundaan ISL 2015, kami mengingatkan anggota FIFA harus mengelola organisasinya secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga. Semua sesuai Pasal 13 dan 17 statuta FIFA,” tulis surat FIFA tersebut.
FIFA mengingatkan, PSSI adalah anggota FIFA. Hanya PSSI yang bisa menjadi lisensor dan badan yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan menentukan kriteria yang harus dipenuhi klub untuk berkompetisi di ISL 2015.
Sebagaimana diberitakan Esposin sebelumnya, keputusan penundaan laga pembuka ISL 2015 ini disampaikan Menpora Imam Nahrawi, setelah melihat hasil verifikasi 18 klub ISL yang sampai saat ini belum lengkap diterima oleh BOPI.
Seharusnya laga pembuka ISL 2015 tidak ditunda karena adanya BOPI atau keputusan Kemenpora. Dalam suratnya, FIFA akan terus memantau masalah ini dan menunggu penyelesaian hingga 23 Februari 2015 mendatang.