Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Panpel PSIM Brustam Iswanto mengaku pasrah terkait dengan sanksi berupa kalah WO (walk out) karena gagal menggelar laga melawan Perssu, akhir pekan lalu.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Ia mengungkapkan, sejumlah usaha telah dilakukan oleh manjemen dan panpel agar laga bisa digelar. Akan tetapi, upaya itu gagal dua jam sebelum kickoff melawan Perssu.
Begitu juga dengan upaya dari panpel dan manajemen PSIM agar tidak mendapatkan hukuman berupa kalah WO. Sejumlah berkas dan laporan berupa kronologis kegagalan menggelar laga kandang melawan Perssu telah dikirimkan ke PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi.
"Harapannya laga bisa dijadwal ulang. Tetapi, sampai saat ini belum ada balasan dari PT GTS. Mungkin nanti setelah sidang komdis," ungkap Brustam.
Terpisah Direktur Kompetisi PT GTS Ratu Tisha Destri mengatakan, batalnya laga antara PSIM melawan Perssu akan dibahas pada Sidang Komdis, Senin (31/10/2016) atau Selasa (1/11/2016).
Oleh karena itu, PT GTS sampai kini masih menunggu masukan dan laporan terutama dari pengawas pertandingan (PP) serta surat dari PSIM untuk bahan pertimbangan.
“Nanti kami akan minta keterangan dari berbagai pihak," ujarnya.
Menurut dia, langkah yang dilakukan oleh PSIM dengan berkirim surat ke PT GTS sudah sesuai prosedur. Disamping itu, komunikasi intens dari PSIM kepada PT GTS sejak awal permasalahan perizinan terjadi juga dinilai tepat. Meski demikian, Ratu Tisha mengaku pihaknya belum bisa memutuskan sebelum sidang Komdis digelar.
"Kita tunggu hasil sidangnya nanti," ucapnya.