Harianjogja.com, JOGJA-Tim nasional panjat tebing Indonesia telah melakoni simulasi speed world record kontra Tiongkok di venue panjat tebing, Kompleks Stadion Mandala Krida, Jumat (23/2/2018). Hasilnya menunjukkan keunggulan tim Indonesia.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pelatih Speed World Record Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia Hendra Basir mengatakan, ada beberapa alasan sehingga ia hasil simulasi ini belum mencerminkan kekuatan tim Tiongkok yang sebenarnya. “Banyak hal yang mempengaruhi performa [atlet Tiongkok]. Pertama karena hujan dan mereka baru tiga hari latihan di sini. Mereka masih beradaptasi dan mereka belum terbiasa dengan papan dan poin kita,” ujar dia dalam rilisnya, Jumat (23/2/2018).
Ia menjelaskan, atlet Indonesia juga belum tampil secara maksimal. Meskipun tampil all out, tetapi hal itu sesuai dengan setting tim pelatih di mana sebelum sesi simulasi, para atlet ‘dibuat’ lelah dengan menu-menu latihan sebelumnya. Tujuannya agar para atlet tampil pada angka kecepatan stabil tiap individu.
“Kita estimasinya tim Tiongkok baru tiga hari sehingga belum nampak kemampuan sebenarnya. Simulasi terakhir kita akan all out,” tutur dia.
Ia menjelaskan, terlepas hasil simulasi, melalui latihan bersama ini kedua tim sama-sama saling belajar. “Meskipun kita dianggap lebih unggul di nomor speed, kita tetap belajar dari mereka. Dari siapa pun kita belajar. Kita belajar bagaimana me-manage kemampuan manjat,” jelas dia.
Dalam simulasi itu untuk nomor putri, Putri unggul di final dengan catatan waktu 9,38 detik dan mengalahkan Aries yang menorehkan waktu 10,35 detik. Nurul menempati peringkat ketiga setelah mengalahkan Billah dengan catatan waktu 8,08 detik.
Sementara, di nomor putra dimenangkan Sabri dengan catatan waktu 5,62 detik dan mengalahkan Abudzar yang mencatatkan waktu 8,12 detik. Posisi ketiga ditempati Alfian.