Esposin, JAKARTA — Selebrasi provokatif yang ditunjukkan Mathias Boe di laga semifinal Indonesia Open 2017 ternyata berbuntut panjang. Setelah membekuk pasangan tuan rumah Fajar Alfian/M. Rian Ardianto di laga tersebut, Mathias Boe bersama rekannya Carsten Mogensen mengaku mendapat ancaman pembunuhan di media sosial (medsos).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Seusai memastikan diri ke final, Boe memang sempat membuat tarian selebrasi dengan menggoyangkan pantat ke arah tribune sambil mengangkat tangan kanan ke atas. Boe kemudian mendekatkan jarinya ke bibir sebagai isyarat agar penonton tutup mulut. Tindakan itu kontan memicu amarah penonton di Plenary Hall JCC, lokasi pertandingan.
Di medsos seperti Twitter dan Instagram, pasangan nomor dua dunia ini juga mendapat kecaman warganet dari Indonesia. Boe mengaku mendapat ratusan hujatan di media sosial. Beberapa di antaranya bahkan ancaman pembunuhan.
“Kalau Anda mengancam kehidupan seseorang, pasti di manapun di dunia ini akan memenjarakan Anda. Anda pikir itu lelucon seperti 'saya ingin meledakkan bom bunuh diri' dan sebagainya,” ucapnya dilansir Liputan6.com, Senin (19/6/2017).
Saat memeragakan gerakan tarian, Boe mengaku hanya ingin meluapkan emosinya setelah mampu mengatasi tekanan penonton. Sepanjang pertandingan fans Indonesia memang meneriakkan “Denmark Go Home” untuk menjatuhkan mental Boe/Mogensen. Boe tidak habis pikir reaksi fans Indonesia bakal sangat berlebihan selepas pertandingan.
“Kalau saya tak dihormati mungkin itu bagian dari pertandingan. Namun kalau kalian pikir mengancam orang itu lucu berarti Anda salah didikan orang tua,” ujar Boe ketus.
Pasangan yang sempat menghentikan rekor 18 kemenangan beruntun Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Singapore Open ini akhirnya pulang dengan tangan hampa. Di final Indonesia Open 2017, mereka takluk oleh pasangan Tiongkok Li Jinhui/Liu Yuchen 19-21, 21-19, 18-21.