sport
Langganan

Gelandang PSS Sleman Moon Chang-jin Susah Tidur karena Kalah 3 Kali Beruntun - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Gigih Windar Pratama  - Espos.id Sport  -  Rabu, 4 September 2024 - 19:34 WIB

ESPOS.ID - Aksi gelandang PSS Sleman, Mon Chang-Jin sebelum laga melawan Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 beberapa waktu lalu di Stadion Manahan, Solo. (IST/PSS)

Esposin, SLEMAN -- Gelandang PSS Sleman, Moon Chang-jin gusar akibat kekalahan tiga laga beruntun Super Elja di awal Liga 1 musim ini.

Ia berjanji bekerja keras untuk memperbaiki performa PSS Sleman di Liga 1 musim ini.

Advertisement

Gelandang serang asal Korea Selatan ini juga menilai tiga pertandingan yang sudah dijalani di Liga 1 masih membutuhkan banyak perbaikan.

Ia melihat rentetan hasil negatif tersebut sangat mengecewakan suporter PSS.

Advertisement

Ia melihat rentetan hasil negatif tersebut sangat mengecewakan suporter PSS.

Moon mengakui tiga kekalahan beruntun menjadi beban pikirannya yang berimbas membuatnya tidak tidur nyenyak seusai pertandingan tandang kontra Semen Padang FC, Senin (26/8/2024).

“Jujur saya kurang tidur saat istirahat setelah pertandingan ketiga melawan Semen Padang FC. Itu adalah pertandingan yang benar-benar mengecewakan saya. Tidak ada jalan lain, saya harus mempersiapkan diri dengan baik lagi dan memberikan kemenangan kepada para penggemar,” kata dia seperti dikutip Esposin.

Advertisement

Mantan pemain tim kelompok umur Korea Selatan U-20 ini pun bertekad segera beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Indonesia dengan cepat.

Sebagai pemain baru di kompetisi, pemain bernomor punggung tujuh di PSS Sleman ini menyadari bahwa sepak bola Indonesia memiliki karakteristik yang unik.

Karakteristik tersebut yaitu tempo permainan yang cepat, fisik yang kuat, dan dukungan suporter yang fanatik.

Advertisement

“Liga Indonesia tampaknya mempunyai tekanan kepada lawan yang sangat cepat. Ada sedikit kesulitan di pertandingan pertama, tapi saya akan beradaptasi dengan cepat. Peningkatan performa harus kami tunjukkan mulai dari pertandingan menghadapi Borneo FC nanti,” timpalnya.

Pemain kelahiran 12 Juli 1993 di Gwangyang, Korea Selatan ini bersikap optimis bahwasanya Laskar Sembada bertekad kuat segera lepas dari situasi dan kondisi yang mengecewakan suporter PSS Sleman.

“Saya percaya bahwa dengan latihan dan kerja keras yang lebih intensif, tim akan segera menemukan ritme permainannya dan bisa meraih hasil yang lebih baik di pertandingan selanjutnya. Kami memliki komitmen kuat untuk lepas dari kondisi ini,” tutupnya.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif