Merah Putih menempatkan satu-satunya wakil lewat ganda putra, Arya Maulana Aldiartama/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang harus terhenti di babak semifinal setelah dikalahkan Li Junhui/Liu Yuchen dari Cina. Sementara wakil tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa dihadang Thammasin Sitthikom, unggulan pertama dari Thailand.
Kekalahan ini pun dijadikan pembelajaran bagi tim Indonesia yang dikomandoi Chafidz Yusuf selaku Manajer Tim. Chafidz mengaku telah mengantongi bahan evaluasi untuk persiapan World Junior Championships 2013 yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.
“Kami sudah memiliki materi pemain-pemain yang berpotensi hanya perlu dipoles sedikit terutama di sisi nonteknis. Kami juga sudah melihat peta kekuatan lawan selama di Asia Junior Championship 2013 ini. Teknik permainan kami tak kalah dari Cina, Korea dan Jepang, mereka unggul di keberanian,” ujar Manajer Tim Indonesia, Chafidz, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Selasa (16/7/2013) WIB.
Selain segi nonteknis berupa mental bertanding, fighting spirit, dan sebagainya, Chafidz juga menggarisbawahi soal stamina dan fisik para pemain junior. Menurutnya, penampilan beregu dinilai lebih baik. Salah satu faktornya adalah pertandingan yang dilangsungkan lebih dulu. Para atlet masih dalam stamina yang prima dan konsentrasi penuh. Hanya saja masalah stamina dan fisik perlu ditingkatkan lagi.
Di samping itu, kerja keras juga diperlukan untuk memperbaiki performa pemain jelang World Junior Championships 2013. Persiapan yang lebih matang dirasa menjadi salah satu faktor keberhasilan tim pada ajang bergengsi tersebut.
“Idealnya persiapan itu membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. World Junior Championships sangatlah penting. Para pemain-pemain muda ini dipersiapkan untuk menjadi pelapis seniornya,” terangnya.(Farida/JIBI/Solopos)