Esposin, ABU DHABI — Red Bull tengah sumringah setelah berhasil mendapatkan produsen mesin Formula One (F1) baru untuk kejuaraan musim depan. Hanya, tim juara dunia empat kali belum mau buka suara siapa yang mereka gandeng jadi partner sepanjang musim 2016.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Team Principal Red Bull, Christian Horner, mengaku sudah meneken tanda tangan dengan sebuah pemasok mesin F1. Kabar ini sekaligus memastikan tim Banteng Merah itu bertahan di ajang balap mobil terbaik di dunia ini.
Setelah memutuskan berpisah dengan Renault karena sama-sama kecewa dengan hasil balapan dalam dua musim terakhir, Red Bull sempat dikabarkan mendekati pintu keluar F1. Rumor itu makin menguat setelah Red Bull ditolak dua pabrikan raksasa, yakni Mercedes dan Ferrari.
“Kami memasuki kejuaraan dunia. Kami telah menandatangani kontrak dengan sebuah produsen mesin. Tapi, saya tak bisa mengatakan kepada Anda sekarang,” papat Horner, dilansir Planetf1.com, Jumat (27/11/2015).
Dengan kemungkinan kecil menggandeng Mercedes dan Ferrari, sejumlah pihak memprediksi Red Bull kembali ke Renault untuk sementara waktu. Hanya, mereka akan mengembangkan power unit tersebut dengan bantuan asisten sang master mesin F1 Renault, Mario Illien.
Kabarnya mesin yang akan dipakai Red Bull tersebut tak punya brand. Selain itu, power unit itu berbeda dengan buatan asli Renault. Bukan tanpa alasan Renault sedikit jual mahal lantaran mereka akan turun sebagai tim penuh dengan mengakuisisi Lotus di musim depan.
Red Bull sempat frustrasi karena mengalami penolakan dari dua produsen mesin besar. Keengganan Mercedes dan Ferrari untuk menyuplai mesin itu karena mereka dinilai ketakutan bakal disalip Red Bull. Bahkan, bos Red Bull, Dietrich Mateschitz, sempat berancang-ancang akan angkat kaki dari kejuaraan ini.
Sementara itu, tim kedua Red Bull, Toro Rosso, direncanakan akan merapat ke Ferrari. Mereka kemungkinan besar bakal memakai mesin milik pabrikan asal Italia itu di musim depan.