Esposin, MONACO – Rio Haryanto memiliki kenangan manis di GP Monaco saat masih membalap di GP 2. Meski begitu, Rio menyebut membalap di Sirkuit Monte Carlo cukup sulit dan membutuhkan fokus yang lebih.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Rio pernah naik podium di GP Monaco saat berlaga di GP 2. Dia finis ketiga dalam sprint race pada musim 2014 lalu. Itu merupakan pencapaian terbaik pembalap Manor Racing asal Indonesia itu di Monaco.
"Ini adalah pengalaman yang benar-benar unik, yang saya ketahui dari balapan GP 2 di sini. Saya pernah berada di podium Monaco setelah finis di tempat ketiga pada tahun 2014 dan atmosfer serta suasana orang-orang sekitar sangat luar biasa," ujar Rio seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (25/5/2016).
Rio pun ingin mengulang hasil manis itu pada akhir pekan ini. Ya, untuk kali pertama Rio akan mengendarai mobil F1 di Sirkuit Monte Carlo. Dia pun bersiap menghadapai cuaca yang kadang tak bisa diperkirakan.
"Meskipun kami memiliki ambisi yang lebih realistis akhir pekan ini, semua orang tahu bahwa balapan di sini menciptakan peluang-peluang yang tidak ada di tempat lain, terutama jika hujan yang kemungkinan akan turun pada hari Minggu," kata pembalap asal Solo, Jawa Tengah, itu.
Rio sendiri mengakui membalap di Monaco memang cukup sulit. Sirkuit dengan panjang 3,337 km dan 19 tikungan itu memiliki karakter yang sempit yang membuatnya tak boleh membikin kesalahan sekecil apapun. Para pebalap tak akan punya banyak ruang untuk menyalip karena sempitnya lintasan balap.
"Ini pengalaman yang luar biasa untuk seorang pebalap. Satu putaran terasa begitu cepat dan lewat dalam sekejap, tapi pada saat yang sama Anda terkesima ketika menguasai setiap tikungan," tutur Rio.
"Hal ini membutuhkan setiap fokus Anda karena ini sebuah trek yang tak kenal ampun, kedekatan dengan tembok berarti satu kesalahan kecil bisa sangat mahal dan di sisi lain juga bisa menjadi hal positif jika Anda bisa mengemudi dengan baik," tandasnya.