“Kami memiliki waktu hampir dua bulan sebelum menjalani dua seri terakhir di Imola dan Hockenheim. Setelah menjalani libur panjang, banyak hal-hal baru yang dapat saya pelajari, dan saya kembali ke lintasan dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Di race pertama, keseimbangan kendaraan tidak begitu baik yang membuat Sean hanya dapat bertahan di posisi ke-10 setelah bertarung dengan pesaing abadinya di musim ini, Felix Serrales. Di race kedua, Sean terperangkap di tengah-tengah serombongan pembalap yang saling berdekatan untuk mengerem menjelang tikungan dan dengan tidak sengaja menabrak mobil pembalap didikan Ferrari, Antonio Fuoco. Akibatnya, Sean kehilangan kesempatan untuk mendulang poin di fase ini lantaran mobilnya rusak.
“Saya agak salah dalam melakukan pengereman. Dua kendaraan bertabrakan di depan, seluruh mobil melambat dan saya menabrak Fuoco. Saya tidak beruntung karena sempat tertahan cukup lama di pitstop,” imbuhnya.
Di race terakhir, Sean sukses membayar semua kekecewaannya di balapan sebelumnya dengan tampil impresif. Ia mampu membuntuti pembalap Prema Powerteam, Sebastian Ocon, dan calon pembalap F1, Max Verstappen, yang berujung dengan finish di posisi delapan.
“Saya berharap terjadi pertarungan antara Ocon dan Verstappen, tetapi saya tidak cukup dekat untuk mendapatkan kesempatan. Namun ini adalah hasil yang sangat baik, dan kami akan membawa semangat dan dorongan yang kami peroleh di sini,” jelasnya. (JIBI/Solopos/Ant)