by Ivan Andimuhtarom Jibi Solopos - Espos.id Sport - Rabu, 30 Oktober 2013 - 18:54 WIB
Pembicaraan antara Brawn dan Mercedes mengenai masa depan lelaki 58 tahun itu dipercaya tengah berlangsung. Terlebih, pihak Mercedes menolak membenarkan atau menolak rumor yang menyatakan Brawn akan hengkang pascagrand prix di Brazil, 24 November mendatang.
Brawn adalah pemimpin tim paling sukses pada generasinya. Ia menjadi orang di belakang kesuksesan Michael Schumacher dalam meraih tujuh gelar juara beruntun. Dua di antaranya dimenangkan saat Schumi berada di Benetton. Sementara lima lainnya kala pembalap berkebangsaan Jerman itu berada di tim Ferrari.
Brawnlah yang membawa Jenson Button merengkuh titel juara pada 2009 bersama Honda F1. Ia juga memberi Mercedes kemenangan perdana sejak 1955 kala membesut Nico Rosberg.
Brawn dianggap berada diambang kepindahan ketika Paddy Lowe, mantan direktur teknis di McLaren, diikat kontrak oleh Mercedes pada musim dingin lalu. Mercedes pun mengatakan mereka ingin melakukan transisi lunak.
Mercedes agaknya berupaya untuk menahan lelaki asal Inggris itu untuk tetap tinggal dan melanjutkan kegemilangan tim Mercedes. kepala non-eksekutif Mercedes, Niki Lauda telah menyatakan Brawn seharusnya tetap tinggal. Namun, jika Brawn bersikeras pergi, maka Brawn dipastikan akan pensiun meski ia banyak dikaitkan dengan banyak tim rival dan kelak berperan mengawasi F1 dari Fédération Internationale de l'Automobile (FIA)
“Saya telah mencoba segalanya untuk meminta dan memotivasinya untuk tinggal. Saya ingin dia melakukan itu. Tapi itu bukan keputusan saya, itu keputusannya,” ujarnya kepada Daily Mail seperti dilansir Skysports, Rabu (30/10/2013).
“Dengan mobil baru dan mesin baru, semua akan berubah tahun depan. Saya berharap ia tidak pergi,” tutupnya.