Esposin, SANTIAGO— Lionel Messi kembali menangis. Untuk kesekian kalinya, mega bintang Barcelona itu gagal mengantar Argentina meraih gelar juara di sebuah turnamen besar.
Messi bersama Argentina kalah dramatis lewat adu penalti 0-0 (1-4) dari Chile pada final Copa America 2015 di Estadio Nacional, Santiago, Chile, Minggu (5/7/2015) dini hari WIB. Kekalahan itu menambah perih luka Messi yang tahun lalu gagal bersama Argentina di final Piala Dunia di Brasil.
Pencetak rekor empat Ballon d’Or tersebut telah merasakan semua gelar bergengsi di level klub bersama Barcelona. Messi juga menjadi pencetak sejumlah rekor individu. Namun penyerang berjuluk La Pulga tersebut belum pernah sekali pun membawa tim senior Argentina meraih gelar juara.
“Sebuah hasil, meski itu kekalahan di pertandingan final, itu tidak akan mengubah apa yang telah dipersembahkan Messi kepada dunia selama ini. Argentina bisa mengontrol laga di beberapa poin, Messi membuktikan kepada kami kenapa dia disebut pemain terbaik dunia,” ujar Pelatih Chile berpaspor Argentina, Jorge Sampaoli, seperti dilansir Yahoosports.
Messi beberapa kali melakukan kesalahan operan, pergerakannya terlalu mudah dihentikan para pemain Chile, dan gagal mengkreasi peluang untuk gol timnya. Menurut catatan Opta, Messi “hanya” menyetuh bola sebanyak 63 kali di pertandingan ini, catatan terendah per laga selama Copa America 2015. Itu dikarenakan penyerang ajaib itu selalu mendapat pengawalan ketat bek-bek Chile, khusunya Gary “Pitbull” Medel, yang tak segan melakukan pelanggaran keras untuk menghentikan Messi. Salah satu contohnya ketika Medel menendang perut Messi yang memaksa wasit mencabut kartu kuning.
Tapi Messi tetaplah Messi. Salah satu momentum ia perlihatkan ketika berlari melewati beberapa bek Chile, di saat Argentina nyaris memecah deadlock menjelang peluit akhir waktu normal berbunyi. Sayangnya, Gonzalo Higuain gagal memanfaatkan umpan silang berbahaya ke kotak penalti.
Messi menjadi satu-satunya pencetak gol Argentina dalam adu penalti. Sementara algojo Argentina lainnya, Gonzalo Higuain, tendangannya jauh melambung di atas mistar dan bola Ever Banega berhasil diblok kiper Chile, Claudio Bravo. Sebaliknya, empat eksekutor Chile, Matias Fernandez, Arturo Vidal, Carles Aranguiz, dan Alexis Sanchez sukses melesakkan gol.
Chile akhirnya mengklaim trofi Copa America perdana mereka sejak kali pertama turnamen ini digelar 99 tahun silam. Sebaliknya, Argentina kembali gagal meraih trofi pertama di turnamen besar sejak menjuarai Copa America 1993 alias 22 tahun silam!
Meski demikian, kepedihan Argentina bukan hanya milik Messi. Rekan setim Messi di Argentina dan Barcelona, Javier Mascherano, mungkin lebih terpukul karena selalu kalah dalam tiga final Copa America bersama Argentina masing-masing pada 2004, 2007, dan 2015. “Kalah adalah penyiksaan, itu kesedihan yang sangat luar biasa,” jelas Mascherano, seperti dilansir Reuters.
Messi dkk. tidak perlu menunggu waktu lama untuk melakukan penebusan. Copa America berikutnya akan digelar tahun depan di Amerika Serikat. Namun sebelum itu, La Pulga harus membantu timnya di kualifikasi Piala Dunia 2018. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)
Perbandingan Trofi Messi Bersama Barcelona dan Argentina Barcelona Argentina 4 Liga Champions - 2 Piala Super Eropa 2 Piala Dunia Klub 7 Liga Primera 3 Copa del Rey 6 Piala Super Spanyol Total: 24 0 ------------------------------------------------- Final Messi dengan Albiceleste 2015 Copa America Kalah 2014 Piala Dunia Kalah 2007 Copa America Kalah ------------------------------------------------ Statistik Messi di Copa America 2015 6 Laga 570 Menit 1 Gol 3 Assist 1 Kartu Kuning Ket: * khusus tim senior Argentina atau tidak masuk tim junior. Sumber: Infostrada/wikipedia/ Messi Stats/Opta. (hkt/JIBI)