Esposin, HAMBURG -- Pelatih Belanda Ronald Koeman mengandalkan pemain sayap belia, Xavi Simons untuk menjebol pertahanan Polandia pada laga pertama grup D Piala Eropa 2024 (Euro 2024) di Hamburg, Jerman, Minggu (16/6/2024) malam.
Sementara itu, Polandia dalam kondisi pincang setelah kehilangan pemain senior Robert Lewandowski.
Promosi Intip Upaya BRI Memberdayakan UMKM di Balik Kesuksesan MotoGP Mandalika 2024
Laga kedua tim disiarkan langsung RCTI mulai pukul 20.00 WIB.
"Dia adalah salah satu talenta terhebat yang kami miliki saat ini di Belanda. Dia sudah bermain di banyak pertandingan sebagai starter di usia muda. Dia berkembang, sebagai pemain muda selalu ada pasang surut, terutama di tim nasional,” kata Koeman tentang Simons, seperti dikutip Espos.id dari Antara, Minggu.
Kapten Belanda, Virgil van Dijk juga menaruh harapan besar pada Xavi Simons yang berposisi sebagai pemain sayap kanan atau gelandang serang itu.
Pemain RB Leipzig berusia 21 tahun itu dinilai memiliki talenta yang bakal menyulitkan lawan.
"Ini akan menjadi turnamen besar baginya dan saya sangat percaya padanya," kata van Dijk.
Belanda tergabung di grup D bersama Polandia, Prancis dan Austria.
Pertandingan pertama Grup D yang diadakan di Volksparkstadion Hamburg pada Minggu malam pukul 20.00 WIB ini bisa disebut sebagai pertemuan antara dua tim bertradisi sepak bola menyerang.
Sayangnya, Polandia kehilangan Robert Lewandowski yang tak bisa menjadi starter karena cedera.
Belanda berusaha mengeksploitasi kecacatan Polandia akibat ketidakhadiran satu pemain terbesar dalam sejarah sepak bola Polandia itu.
Dengan 82 gol untuk timnasnya, Lewandowski adalah pencetak gol terbanyak keempat di dunia setelah Cristiano Ronaldo (130), Romelu Lukaku (85) dan Ferenc Puskás (84).
Ketidakhadiran Lewandowski memperberat beban Polandia yang susah payah mencapai putaran final Euro 2024 setelah menang adu penalti penalti melawan Wales dalam laga playoff.
Sebaliknya, Belanda lolos sebagai runner up Grup B di bawah Prancis yang dua kali mengalahkan mereka dalam kualifikasi Euro 2024.
Kedua negara kembali satu kandang dalam putaran final Euro 2024 ini.
Belanda lebih diunggulkan menang, apalagi Oranye memiliki catatan istimewa dalam hampir semua turnamen sepak bola utama dunia yang diikutinya.
Sering disebut sebagai tim terbesar yang tak pernah menjuarai Piala Dunia dan acap menghasilkan generasi emas sepak bola, Belanda sudah 10 kali mengikuti Piala Eropa yang satu di antaranya berakhir manis pada Euro 1988.
Tim yang kini dilatih Ronald Koeman ini juga sudah tiga kali tampil dalam final Piala Dunia, namun hanya berujung runner up pada 1974, 1978 dan 2010.
Sedangkan pencapaian terbaik Polandia dalam Piala Eropa adalah perempatfinal Euro 2016 ketika Lewandowksi berperan sentral untuk timnya.
Total, Polandia yang kini diarsiteki Michal Probierz sudah lima kali lolos ke putaran final Piala Eropa, termasuk sebagai tuan rumah edisi 2012.
Frekuensi penampilan mereka dalam Piala Dunia hampir menyamai Belanda, sebanyak sembilan kali.
Mereka dua kali menjadi peringkat ketiga pada Piala Dunia 1974 dan 1982 yang merupakan era emas sepak bola Polandia.