Kemenangan Swiss atas Prancis dalam laga final yang digelar di Lille, Minggu (23/11/2014) malam WIB, ditentukan langsung oleh Federer. Di partai keempat dia menundukkan Richard Gasquet dengan kedudukan 6-4, 6-2, 6-2.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Meski kalah oleh Gael Monfils akibat cedera punggung yang diderita pada Jumat (21/11/2014) lalu, Federer tampil sangat baik dalam laga dengan Gasquet malam ini. Federer memang membuat unforced error lebih banyak dibanding lawannya itu, namun juara Grand Slam 17 kali itu membuat 62 winner. Federer langsung berlutut setelah pukulan drop shotnya masuk untuk memastikan kemenangan diraih Swiss.
Ini menjadi Piala Davis pertama Swiss, yang capaian tertinggi sebelumnya adalah final di tahun 1994 saat kalah dari Amerika Serika. Kemenangan ini juga sekaligus menyudahi penantian panjang Federer karena Piala Davis menjadi salah satu dari dua ajang bergengsi yang belum pernah dia menangi. Satu medali tersisa yang belum berada di lemari pialanya adalah emas Olimpiade.
"Kami berjuang keras untuk mendapatkannya. Saya sudah main di turnamen ini selama hampir 15 tahun dan saya tak pern ah sebelumnya berada sedekat pekan-pekan ini sebelumnya. Saya senang, saya tetap tenang dan saya memainkan pertandingan yang bagus saat saya membutuhkannya. Saya sungguh gembira untuk semua orang di tim kami," kata Federer seperti dilansir detiksport mengutip Reuters.
Swiss membuka keunggulan atas Prancis saat Stan Wawrinka memenangi laga marathon dengan Jo-Wilfried Tsonga. Namun kemenangan Monfils atas Federer di hari Jumat membuat kedudukan jadi sama kuat 1-1.
Keunggulan kembali didapat Swiss saat pasangan Roger Federer/Stan Wawrinka mengalahkan Julien Benneteau/Richard Gasquet. Titel juara untuk Swiss akhirnya dikunci Federer setelah dia menundukkan Richard Gasquet. (JIBI/SOLOPOS)