by Newswire - Espos.id Sport - Minggu, 5 September 2021 - 21:05 WIB
Esposin, TOKYO - Seluruh pertandingan cabang olahraga di Paralimpiade Tokyo 2020 telah tuntas. China menjadi juara umum dalam perolehan medali.
Sementara itu, Indonesia finish di urutan ke-43 dengan memperoleh pencapaian terbaik sejak mengikuti paralimpiade kali pertama pada 1976.
China secara total meraih 207 medali dengan rincian 96 emas, 60 perak, dan 51 perunggu. Britania Raya ada di posisi kedua dengan 124 medali yang terdiri atas 41 emas, 38 perak, dan 45 perunggu.
Medali emas semuanya dipersembahkan lewat cabang bulu tangkis. Pertama lewat Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah di sektor ganda putri dan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila di ganda campuran.
Medali emas semuanya dipersembahkan lewat cabang bulu tangkis. Pertama lewat Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah di sektor ganda putri dan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila di ganda campuran.
Baca Juga: Indonesia Akhiri Puasa Medali Emas Paralimpiade, Ini Kisah Perjuangan Ratri/Khalimatus
Medali perak pertama kali persembahkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang angkat berat. Itu sekaligus menjadi medali pertama yang didapatkan Indonesia pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Leani Ratri Siap Unjuk Gigi di Para Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020
Saptoyoga Purnomo menjadi atlet dari cabang atletik yang mempersembahkan medal perunggu di nomor lari 100 meter.
David Jacobs dari tunggal putra tenis meja juga ikut menyumbang medali perunggu.
Bulu tangkis juga ikut menyumbang medali perunggu. Ada dua perunggu yang disumbangkan oleh Suryo Nugroho di tunggal putra SU5 dan Fredy Setiawan di tunggal putra SL4.
Kali terakhir Indonesia meraih dua emas pada ajang debut di tahun 1976 dan berlanjut ke tahun 1980.
Thailand menjadi wakil Asia Tenggara yang berada di posisi paling bagus, yakni urutan ke-25. Thailand menyabet lima medali emas, lima perak, dan delapan perunggu.
Selanjutnya ada Malaysia di posisi ke-39 dengan tiga emas dan dua perak. Singapura di urutan ke-48 dengan dua medali emas.