Esposin, PORTO ALEGRE - Jangan dikira rivalitas sengit semifinalis Copa America 2019 hanya berlaku untuk laga Brasil versus Argentina. Dua semifinalis lainnya, Chile dan Peru, juga memiliki sejarah persaingan panas karena latar belakang konflik politik pada abad ke-19.
Konflik yang dikenal dengan Perang Pasifik itu terjadi pada 1879-1883 dengan melibatkan Chile melawan Peru yang berkolaborasi dengan Bolivia. Dua kubu terlibat perebutan wilayah. Chile akhirnya memenangi perang dan menguasai sebagian teritorial Peru.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Meski perselisihan batas maritim sudah damai, konflik Perang Pasifik bisa jadi tetap memanaskan atmosfer pertarungan Chile versus Peru pada semifinal Copa America 2019 di Gremio Arena, Porto Alegre, Kamis (4/7) pukul 07.30 WIB. "Chile adalah rival kami dalam sejarah, itu akan memberi rivalitas ekstra," ujar bomber Chile, Paolo Guerrero, seperti dilansir globo.com, Selasa (2/7/2019).
Latar belakang konflik politik itu pernah terbukti menaikkan tensi laga Chile versus Peru pada Oktober 2015. Saat itu, pendukung Peru mengucap boo ketika lagu kebangsaan Chile dinyanyikan sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia di Lima, Ibu Kota Peru. Meski begitu, Chile mampu mengatasi tekanan dan memenangi pertandingan dengan skor ketat 4-3.
Para pemain Chile lantas meninggalkan coretan di ruang ganti stadion sebelum kembali pulang ke negara mereka. "Hormatilah! [lorong] ini pernah dilewati juara [Copa] America," begitulah bunyi coretan di dinding tersebut.
Kendati begitu, pelatih kedua tim, Ricardo Gareca (pelatih Peru) dan Reinaldo Rueda (pelatih Chile) sepakat untuk tidak membawa-bawa konflik politik pada duel nanti. Mereka hanya murni membicarakan sepak bola saat jumpa pers sebelum laga. "Peru adalah tim kuat. Terlepas dari hasil dan kesulitan [pada laga sebelumnya pada Copa America 2019], kami tim kuat," ujar Gareca.
Rueda tak kalah percaya diri dengan skuatnya. "Saya harap kami punya peluang sebisa mungkin ke tahap lebih baik, yakni ke final seperti yang kami inginkan untuk menegaskan status sepak bola Chile," lanjut Rueda.