sport
Langganan

Carlos Alcaraz Telan Kekalahan atas Petenis Peringkat 74 Dunia di US Open - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Sport  -  Jumat, 30 Agustus 2024 - 19:17 WIB

ESPOS.ID - Carlos Alcaraz (Twitter/@Wimbledon)

Esposin, JAKARTA – Carlos Alcaraz secara mengejutkan kalah dari petenis peringkat 74 dunia Botic van de Zandschulp di babak kedua US Open.

Carlos Alcaraz mengatakan ia berjuang melawan dirinya sendiri saat harus menelan kekalahan telak dari petenis asal Belanda tersebut.

Advertisement

"Hari ini saya bermain melawan lawan dan saya juga bermain melawan diri saya sendiri, Anda tahu, dalam pikiran saya. Maksud saya, banyak emosi yang tidak dapat saya kendalikan," kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Jumat (29/8/2024), dikutip Antara.

"Saya unggul dalam beberapa poin. Kemudian saya kehilangan beberapa poin. Saya terpuruk. Itu seperti naik turun dalam pikiran saya," tambah petenis nomor tiga dunia itu yang berusaha menjadi orang ketiga di era modern yang memenangi French Open, Wimbledon, dan US Open pada tahun yang sama.

Advertisement

"Saya unggul dalam beberapa poin. Kemudian saya kehilangan beberapa poin. Saya terpuruk. Itu seperti naik turun dalam pikiran saya," tambah petenis nomor tiga dunia itu yang berusaha menjadi orang ketiga di era modern yang memenangi French Open, Wimbledon, dan US Open pada tahun yang sama.

Alcaraz mengakui bahwa van de Zandschulp yang berada di peringkat ke-74 mengejutkan dirinya dengan level permainannya dalam kemenangan 6-1, 7-5, 6-4.

"Dia tidak membuat banyak kesalahan yang saya kira akan dia lakukan. Jadi saya sedikit bingung. Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya, bagaimana menghadapinya," ujar Alcaraz.

Advertisement

Petenis berusia 21 tahun yang memenangi gelar Grand Slam pertamanya dari empat gelar di US Open pada 2022 saat ia meroket ke peringkat satu dunia, mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya ia merasa tidak mampu mengendalikan pertandingan.

Ia frustrasi karena belum menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Saat ini saya berpikir bahwa saya tidak akan berubah, dan itulah masalahnya," kata Alcaraz. "Jadi saya harus memikirkannya, saya harus mempelajarinya."

Alcaraz yang mengalahkan juara Grand Slam 24 kali Novak Djokovic di final Wimbledon kemudian kalah dari bintang Serbia itu di final Olimpiade Paris, menolak untuk menyalahkan jadwal yang padat atas penurunan energinya.

Advertisement

"Saya beristirahat sejenak setelah Olimpiade. Saya pikir itu sudah cukup. Mungkin itu tidak cukup. Mungkin saya datang ke sini tanpa energi sebanyak yang saya kira akan saya miliki," ujar Alcaraz.

"Saya tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan. Saya harus memikirkannya dan mempelajarinya."

Advertisement
Akhmad Ludiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif