Harianregional.com, JAKARTA — Eks pelatih timnas U-23 Aji Santoso merasa jadi korban penipuan oleh panitia turnamen Sunrise of Java Cup di Banyuwangi. Merasa kecolongan, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akan lebih tegas dalam pengawasan terhadap pihak penyelenggara event-event turnamen.
Aji Santoso telah melaporkan panitia turnamen Sunrise of Java Cup ke Polres Banyuwangi pada Rabu (6/1) kemarin. Dalam laporannya, Aji mengaku tertipu lantaran fee sebesar Rp 200 juta yang seharusnya diterima sejak event tersebut, pada September 2015, belum diterima hingga saat ini.
Pelatih asal Malang itu juga sudah kerapkali mencoba menghubungi pihak panitia, namun tidak ada tanggapan. Menurutnya, panitia sempat berjanji akan menggantinya dengan sebuah mobil, tapi ternyata mobil tersebut hasil sewaan.
Sekjen BOPI, Heru Nugroho, mengatakan akan lebih hati-hati dalam memberikan rekomendasinya terhadap setiap EO (Event Organizer) yang menggelar turnamen. Khusus penyelenggara Sunrise of Java Cup, Heru bakal mem-black-list.
"Nanti kami akan lakukan fungsi kami. Ke depan, panitia yang ada di dalam turnamen tersebut kami akan black list dan tidak lagi beri rekomendasi. Tapi kami akan lebih ketat dalam memberikan rekomendasi dan hati-hati," ujar Heru.
"Kami akui bahwa kami kacolongan, tapi kami akan lebih mematangkan lagi untuk melakukan pengawasan. Karena kasus ini tidak dari awal, kasus ini didiamkan, sampai ramai sekarang."
Heru berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pengawas sepakbola tanah air agar tidak ada yang dirugikan.
"Kami tidak ingin ada kasus-kasus seperti ini. Kami juga berharap laporan coach Aji bisa ditembuskan kepada BOPI. Semoga ini yang terakhir," kata dia.