by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos - Espos.id Sport - Selasa, 11 Oktober 2016 - 08:00 WIB
Esposin, NATAL – Belum hilang dari ingatan insiden “kepala berdarah” Neymar di laga Brasil melawan Bolivia pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, Jumat (7/10/2016). Saat itu Neymar terkapar di tengah lapangan dengan darah mengucur setelah kepalanya disikut striker Bolivia, Yasmani Duk.
Cedera tersebut membuat Neymar harus ditarik di menit ke-69 dan digantikan Willian. Sejumlah media di Brasil menyebut permainan Duk terlalu agresif dan membahayakan pemain Tim Samba. Namun Duk memiliki pendapat lain.
Alih-alih meminta maaf, Duk menyebut kejadian itu hanyalah bagian dari sebuah pertandingan. Secara tidak langsung pemain yang bermain di Major League Soccer (MLS) bersama New York Cosmos itu bahkan menyebut Neymar layak mendapatkannya.
“Neymar terlalu sombong. Dia menunjukkan sikap tidak respek pada kami [pemain Bolivia] sepanjang pertandingan,” ujarnya seperti dilansir Dailymail.co.uk, Minggu (9/10).
[Baca Juga: Kemenangan Berdarah Brasil]
Saat menyikut Neymar, Duk mengaku hanya berusaha mengamankan bola. Menurut dia insiden yang dialami Neymar jamak terjadi di sepak bola. “Semua tahu olahraga memiliki sisi permainan fisik. Saya pernah mengalami patah tulang hidung dan tidak ada yang mempermasalahkannya.”
Dia justru menyarankan Neymar berhenti berperilaku tidak respek untuk menjadi pemain terbaik di dunia. Menurut Duk setiap lawan berhak mendapat rasa respek dan hormat, sekalipun kemampuannya berada di bawah.
Bos Brasil, Tite, juga sempat meminta Neymar meningkatkan kedewasaan setelah mendapat kartu kuning yang tidak perlu saat melawan Bolivia. Hukuman itu membuat Neymar harus absen di laga Brasil selanjutnya. “Terlepas dari keputusan wasit yang kurang tepat, kami butuh kedewasaan untuk memahami situasi,” tukasnya.