Dalam laga pembuka, baik Djokovic maupun Murray sama-sama meraih hasil positif. Djokovic menundukkan petenis Prancis, Jo-Wilfred Tsonga, secara straight set, 7-6, 6-3, sedang Murray, melakukan come-back brilian untuk mengalahkan ranking enam dunia, Tomas Berdych, 3-6, 6-3, 6-4, Selasa (6/11/2012) dini hari WIB.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kemenangan atas Tsonga langsung membuat Djokovic memuncaki klasemen Grup A. Namun, posisi ini masih bisa tergeser seandainya Djokovic kalah dari Murray.
Menghadapi Tsonga, Djokovic sempat dibuat kewalahan saat lawannya mampu memberikan perlawanan ketat di set pertama. Petenis asal Serbua ini bahkan harus melalui tie-break untuk memastikan kemenangan. Baru di set kedua, keperkasaan Djokovic terlihat dominan.
“Ini sangat spesial bagi kami berdua untuk mendapat start bagus dan saya senang dengan penampilanku. Ini berarti banyak. Setiap kemenangan memang demikian, namun di sini lebih spesial karena tak ada yang favorit dan ranking juga tak berarti banyak,” tutur Djokovic seusai menghadapi Tsonga, dilansir Eurosport, Selasa.
Sementara pada laga lainnya, Murray yang menyandang predikat sebagai unggulan tuan rumah harus bekerja keras mengakhiri perlawanan Berdych. Sempat ketinggalan di set pertama, Murray kerja keras untuk mengubah kedudukan dan mengunci kemenangan di set ketiga.
“Dalam beberapa kali kesempatan di set pertama, dia jauh lebih kuat dibandingkan diriku,” beber Murray mengenai permainan Berdych.
Murray dan Djokovic memiliki perseteruan yang menarik sepanjang musim ini. Peraih medali emas Olimpiade London 2012 itu pernah dikalahkan Djokovic pada semifinal Australia Open, Januari lalu.
Namun, Murray sukses melakukan revans. Murray balik unggul di semifinal Olimpiade London 2012 dan final US Open. Tapi, Djokovic kembali bangkit di hadapan Murray ketika final Shanghai Masters.