Esposin, KARANGANYAR—Sebanyak tiga atlet dari Solo dinobatkan sebagai perenang terbaik dalam Kejuaraan Renang se-Jawa bertajuak Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan (KRAP) dalam rangka Hari Jadi ke-67 DPRD Karanganyar di Kolam Renang Intanpari, kompleks Edupark Karanganyar, Jumat-Minggu (19-21/1/2018).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Ketiga perenang dari Solo itu adalah Hanna Christina Purnaninda dari Paswind Solo yang mampu memborong 8 medali emas dan tiga medali perunggu di KU-17 putri.
Andrew Krishna Putra dari Paswind Solo yang memboyong 12 emas dari 12 nomor yang dia ikuti di KU-13 putra serta Dwi Arjuno Saputro dari Elite Solo yang membawa pulang enam medali emas dan dua perunggu di KU-15 putra. (baca: 600 Atlet Ikuti Kejuaraan Renang Antarklub se-Jawa di Karanganyar)
Di sisi lain, tiga perenang dari Semarang masing-masing Vanessa Sanjoyo (TCS), Nayla Shofiarani (Mutiara SC) dan Sagita Putri (TCS) juga dinobatkan menjadi perenang terbaik. Vanessa mampu memborong 15 emas dari 15 nomor yang diikuti, Nayla memborong 4 emas dan 4 perak, sementara Sagita memborong 8 emas.
"Ini sudah sesuai target kami. Andrew memang kami target bisa menyapu bersih 12 emas dari 12 nomor yang dia ikuti," kata ibunda Andrew, Sapta Widyastuti, kepada Esposin, Minggu (21/1).
Ini adalah kali kelima Andrew meraih predikat perenang terbaik di kejuaraan renang. Sebelumnya, predikat perenang terbaik sudah diraih pelajar SMPN 1 Solo ini dari ajang KDRAS Bapopsi Jateng 2014, Krapda Jateng 2016, Paswind Cup 2016, Kejurnas KRAS dan PT pada Januari 2018.
"Kuncinya ya cuma main ngotot. Tidak menyerah meski lawan sudah berada di depan," kata Andrew saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, perenang belia asal Sukoharjo, Jonatan Pinanditho yang turun di KU-9 mampu meraih 5 emas, 3 perak dan 1 perunggu di kejuaraan ini. Siswa Kelas III SDN Telukan 1 Grogol yang mewakili ACS Solo itu gagal meraih predikat perenang terbaik karena kalah dalam perolehan medali.
"Ada selisih satu medali perunggu sehingga Jonatan gagal meraih predikat perenang terbaik. Tapi, kami tetap bersyukur dengan hasil ini. Jonatan sudah memberikan kemampuan terbaiknya," kata ayah Jonatan, Yosua Raharjo.